Seandainya kita menyadari hanya satu dinamika mental,salah satu yang mungkin paling penting kita ketahui yaitu hubungan antara pikiran & perasaan kita.
Pikirkan untuk sesaat tentang pernapasan kita.Sampai saat ini ketika sedang membaca kalimat ini,pasti tidak menyadari kenyataan bahwa sedang bernafas,kecuali kalau sudah tidak bernafas lagi,kita benar2 lupa bahwa sedang melakukanya.
Berfikir juga begitu.Karena selalu melakukanya,sangat mudah melupakan bahwa itu terjadi,dan akhirnya berfikir menjadi sesuatu yang tak kelihatan lagi.Namun,tidak seperti bernafas,lupa bahwa kita sedang berfikir dapat menyebabkan masalah yang serius dalam hidup anda seperti ketidakbahagiaan,marah,konflik bathin & stres.alasan yang membenarkanya adalah bahwa pikiran kita akan selalu kembali kepada kita sebagai suatu perasaan.
- Cobalah menjadi marah tanpa lebih dulu memikirkan sesuatu yang membuat marah,
- Cobalah merasa stres tanpa lebih dulu memikirkan pikiran yang membuat stres,
- Sedih tanpa memikirkan yang sedih sedih
- Atau iri tanpa merasa cemburu.
Kenyataanya, untuk mengalami suatu perasaan,kita harus lebih dulu memilikik pikiran yang menghasilkan perasaan tersebut.
Ketidakbahagiaan tidak akan bisa muncul dengan sendirinya.ketidakbahagiaan itu perasaan yang menyertai pikiran negatif mengenai kehidupan.
Dengan tiadanya pikiran negatif ini ketidakbahagiaan,iri,stres itu tidak akan muncul.Tak ada tempat untuk menyimpan perasaan negatif kecuali dalam pikiran kita sendiri.
Bila sedang merasa marah perhatikanlah pikiran kita pasti sedang negatif & ingatkan diri sendiri pikiran kita lah yang sedang negatif,bukan hidup kita ....